Siapakah yang Bertanggung Jawab atas Semua Hutang Negara?


HASIL KAJIAN BM NUSANTARA 
(Tanya Jawab Hukum Online)

 السلام عليكم ورحمة الله وبركاته 

DESKRIPSI:

Pemerintah Negera Kita Indonesia mempunyai hutang kepada BANK Dunia yang jumlahnya Ribuan Triliyun mulai dari Presiden terdahulu sampai sekarang. Dan diantara uang tersebut digunakan untuk kepentingan dan kemaslahatan Rakyatnya. Banyak dari Rakyat yang mendapat atau menerima berbagai bantuan mulai dari bantuan berupa BLT, KIS, Pandemi Covid dll.

PERTANYAAN:

Kalau sampai hari Qiyamat ternyata Pemerintah Negara tetap tidak mampu membayar hutang-hutangnya, Siapakah yang bertanggung jawab atas semua hutang tersebut di Akhirat?

JAWABAN:

Pemerintah (Pimpinan) Negara berhutang dibatasi oleh UU yaitu tidak boleh melibihi 60% dari PDB (Produk Domestik Bruto) dan hutang Negara saat ini adalah 30,5 %, artinya Pemerintah (Pimpinan) Negara berhutang diatur oleh UU, oleh karenanya yang bertanggung jawab atas semua hutang adalah yang berhutang yaitu Pemerintah (Pimpinan) Negara.

REFERENSI:

الفقه المنهجي على مذهب الإمام الشافعي، الجزء ٦ الصحفة ١٠٨

حكم القرض من حيث الأثر الذي يترتب عليه؛ إذا صح القرض ترتب عليه حكمه وهو: انتقال ملكية المال المقترَض من المقرض إلى المستقرض على وجه يلتزم معه بردّ بدله حال طلب المقرض له٠


Hukum qord dari segi hal-hal yang berdampak setelahnya. Jika akad qord sudah sah maka akan berdampak beberapa hal : Pindahnya kepemilikan barang yang dipinjam dari pemiliknya kepada orang meminjam, dengan catatan peminjam harus mengembalikan gantinya ketika ditagih oleh pemiliknya.

وهل تنتقل هذه الملكية بقبض العين المستقرضة أو بالتصرف فيها ؟ والقول الأصح: أن المستقرض يملك العين المستقرضة بالقبض لأنه يجوز له التصرّف فيه بعد القبض باتفاق

Dan perpindahan kepemilikan barang pinjaman tersebut dengan cara menerimanya (dipegang/semacamnya) atau dengan cara menggunakannya ? Qoul yang asoh : peminjam memiliki barang pinjaman dengan cara menerimanya. Karena peminjam baru dibolehkan menggunakannya setelah menerimanya.

فدل على ثبوت ملكيته له قبله إذ لو لم يملكه بالقبض لما جاز له التصرّف فيه٠

Maka hal itu menunjukkan tetapnya kepemilikan bagi peminjam sebelum tasorruf atau menggunakannya. Karena seandainya Dia memilikinya dengan tanpa menerimanya (yakni tanpa qobdl), maka Dia tidak diperbolehkan menggunakannya.

وعلى هذا: إذا تم عقد القرض، وقبض المستقرض العين المستقرضة: فعلى قول: ليس للمقرض استردادها منه إلا برضاه، ولكن له استرداد بدله، لأنه الواجب بعقد القرض٠٠٠٠٠٠الى ان قال٠٠٠٠٠

Dan atas dasar ini, jika akad qord sudah terlaksana, dan peminjam sudah menerima barang pinjaman, maka pada 1 qoul : maka tidak boleh bagi yang meminjami meminta balik barang pinjaman tanpa rido peminjam, namun boleh meminta gantinya, karena hal tersebutlah yang wajib setelah akad qord terlaksana. 

متى يطالب بردّ بدل القرض للمقرِض أن يطالب المستقرض بدفع المال المقترض في أي وقت شاء، بعد قبض المستقرض له

Kapan peminjam boleh ditagih ganti barang pinjaman ? Boleh bagi yang meminjami menagih bayaran uang yang dipinjam terhadap peminjam kapan saja ia mau, namun setelah peminjam menerimanya.
 
لأن حكم القرض - كما تقدم - يوجب على المستقرض ردّ المال المقترض حال طلب المقرض له وكذلك: لأنه عقد يمتنع فيه التفاضل فامتنع فيه الأجل


Karena hukum qord -sebagai penjelasan sebelumnya- mewajibkan peminjam mengembalikan uang pinjaman ketika sudah ditagih oleh pemiliknya. Dan begitu juga karena akad tersebut tidak boleh tafadul (ketidak samaan antara pinjaman dan gantinya), maka juga tidak boleh adanya tempo. 


الأدب النبوي، الصحفة ٩٦ دار الفكر

أولو الأمر هم الذين وكل إليهم القيام بالشئون العامة والمصالح المهمة فيدخل فيهم كل من ولى أمرا من أمور المسلمين من ملك ووزير ورائس ومدير ومأمور وعمدة وقاض ونائب وضابط وجندي

Ulil amri ialah orang-orang yang diberi mandat dalam hal-hal orang banyak dan kemaslahatannya. Maka masuk di dalamnya seseorang yang diberi mandat satu perkara dari urusan-urusan Muslimin, baik itu raja, menteri, presiden, manajer, pejabat, lurah, qodi, wakil, perwira, tentara.

 وقد أوجب الرسول صلى الله عليه وسلم على كل مسلم السمع لأوامر هؤلاء والمبادرة إلى تنفيذها سواء أكانت محبوبة له أم بغيضة إليه أهـ

Rosulullah saw telah mewajibkan setiap Muslim untuk mematuhi dan melaksanakan perintah mereka, baik itu perkara yang disukainya atau tidak.


الغاية في إختصار الغاية، الجزء ٢ الصحفة ٣٠٥

فصل في استقراض الإمام للمساكين من توكَّل باقتراض أو ابتياع؛ فإِن صرَّح بإِضافة العقد إِلى الموكِّل، فلا يُطالَب بالعِوض، كما لا يُطالب بالمهر إِذا توكَّل في قَبول النكاح، وإن لم يصرِّح بذلك، وعَلِمه المُقرِضُ أو البائع، طُولب بالثمن على المذهب

Fasal tentang berhutangnya seorang Imam untuk orang miskin. Seorang wakil dalam akad qord dan jual beli, apa bila dalam akadnya Dia menyebutkan muwakkilnya maka Dia tidak dituntut untuk gantinya (bayaran / hutangnya) sebagimana seorang wakil dalam qobul nikah juga tidak tuntut membayar maskawin. Namun apa bila Dia tidak menyebutkan muwakkilnya dan orang yang meminjami serta penjual sudah tahu, maka bisa ditagih bayarannya menurut qoul madzhab.

وفي عِوض القرض وجهان؛ فإِن قلنا: لا يُطالب، فلا يضمن إِذا تلف المَرضُ في يده، وإن قلنا؛يُطالب، فله الرجوعُ على الموكِّل

Adapun dalam ganti hutang maka ada 2 qoul : Jika kita mengatakan : tidak ditagih, maka tidak perlu mengganti ketika barang pinjaman rusak di tangannya. Jika kita katakan : boleh ditagih, maka wakil boleh meminta ganti pada muwakkil

والإِمامُ كالوكيل فيما يقترضه للمساكين بإِذنهم وإن اقترض بغير إِذنهم لحاجتهم؛ فإِن كانوا أطفالًا لا وليَّ لهم، وقع القرضُ لهم

Seorang pemimpin seperti wakil jika berhutang untuk orang-orang miskin atas izin mereka, meskipun Dia berhutang tanpa izin mereka. Jika orang-orang miskin itu masih anak-anak dan tidak punya wali, maka akad qordnya terlaksana atas nama mereka.


وإن كانوا أهلَ رشد، وقع القرضُ عن الإِمام؛ فإِن دفعه إِليهم، فقد تصدَّق بطائفة من ماله وقيل: تقع عن الفقراء، فيطالَب به من تسلَّمه منهم من الإِمام وفي مطالبة الإِمام الوجهان٠

Jika mereka bukan anak-anak maka qordnya terlaksana atas nama Imam tersebut. Dan jika barang pinjaman tersebut dibagikan kepada mereka maka berarti Imam tersebut menyedekahkan bagian dari hartanya. Dalam 1 qil : qordnya terlaksana atas nama orang-orang fakir, maka yang akan ditagih pembayaran adalah perwakilan para fuqoro'. Dan ada 2 qoul di dalam menagih pembayaran terhadap Imam.


والله أعلم بالصواب

 و السلام عليكم ورحمة الله وبركاته 

 PENANYA

Nama : Tsaqib
Alamat : Pegantenan Pamekasan Madura
___________________________

MUSYAWWIRIN :

Member Group Telegram Tanya Jawab Hukum. 

PENGURUS :

Ketua : Ust. Zainullah Al-Faqih
Wakil : Ust. Suhaimi Qusyairi
Sekretaris : Ust. Sholihin
Bendahara : Ust. Syihabuddin

TIM AHLI :

Kordinator Soal : Ust. Qomaruddin
Deskripsi masalah : Ust. Taufik Hidayat
Moderator : Ust. Zainullah Al-Faqih
Perumus : Ust. Asep Jamaluddin, Ust. Anwar Sadad, Ust. Zainul Qudsiy
Muharrir : Ust. Mahmulul Huda,
Editor : Hosiyanto Ilyas
Terjemah Ibarot : Ust. Ahmad Bin Affan

PENASEHAT :

Habib Abdullah bin Idrus bin Agil
Gus Abd. Qodir
_______________________________ 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Profil Group BM Nusantara (Tanya Jawab Hukum Online)

Hukum Anak Zina Lahir 6 Bulan Setelah Akad Nikah Apakah Bernasab Pada Yang Menikai Ibunya ?

Hukum Menjima' Istri Sebelum Mandi Besar ?